Daftar Perusahaan Besar Dunia Yang Membantu Myanmar 'Tembaki' Rakyatnya Sendiri

Media Fantasi - Daftar Perusahaan Besar Dunia Yang Membantu Myanmar 'Tembaki' Rakyatnya Sendiri

Langit kelam masih menyelimuti Myanmar selepas kudeta militer. Bagaimana tidak, sejumlah perusahaan di 13 negara diduga berada di balik kekejaman junta militer Myanmar setelah militer mengambil alih kuasa 2021 silam. 

 

Sebuah laporan yang dirilis Dewan Penasihat Khusus untuk Masalah Myanmar membongkar aksi perusahaan di 13 negara, termasuk AS, China, Jerman dan India dalam membantu junta memproduksi senjata yang digunakan untuk menyerang warga. 

Daftar Perusahaan Besar Dunia Yang Membantu Myanmar 'Tembaki' Rakyatnya Sendiri
Daftar Perusahaan Besar Dunia Yang Membantu Myanmar 'Tembaki' Rakyatnya Sendiri

 

Diketahui, perusahaan di AS, Eropa, Asia, dan Timur Tengah disebut mendukung rantai pasokan militer Myanmar dan mendesak junta memastikan bahwa mereka tidak memfasilitasi pelanggaran hak asasi manusia Myanmar. Perusahaan-perusahaan itu mendukung pasokan senjata yang mencakup lisensi, bahan baku, perangkat lunak, hingga suku cadang dan komponen. "Perusahaan-perusahaan tersebut memasok militer Myanmar dengan bahan baku, pelatihan, dan mesin," kata Yanghee Lee, yang pernah menjabat sebagai Pelapor Khusus PBB untuk HAM, dalam laporan itu, dikutip Sabtu (21/1/2023). 

Lewat dukungan itu, sebagian besar junta Myanmar "menjadi mandiri dalam pembuatan berbagai senjata". "Myanmar tidak pernah diserang oleh negara asing dan Myanmar tidak mengekspor senjata apa pun. Sejak 1950, Myanmar membuat senjatanya sendiri untuk digunakan melawan rakyatnya sendiri," lanjutnya. Salah satu buktinya adalah senjata yang digunakan untuk membantai kelompok pro demokrasi di Sagaing. Pembantaian dilaporkan juga membunuh anak-anak. 

 

 "Beberapa peralatan yang digunakan untuk membuat senjata diyakini berasal dari Austria. Mesin presisi tinggi yang dibuat oleh pemasok Austria GFM Steyr digunakan di beberapa lokasi," kata laporan itu lagi merujuk cara memproduksi laras senapan. "Saat alat berat memerlukan perawatan, alat berat tersebut dikirim ke Taiwan, tempat teknisi GFM Steyr dilaporkan memulihkannya sebelum dikembalikan ke Myanmar. Namun, tidak jelas apakah teknisi perusahaan Austria sadar bahwa mereka sedang mengerjakan hal-hal yang akan digunakan di Myanmar," tambah laporan tersebut. Selain Australia, berikut 'keterlibatan' sejumlah negara dalam produksi senjata kudeta Myanmar. 

 

1. Bahan mentah yang dipakai berasal dari China 

2.Tembaga dan besi dari China dan Singapura 

3. Komponen sekering dan detonator listrik dari India dan Rusia 

4. Mesin dan senjata datang dari Jerman, Jepang, Ukraina, dan AS 

5.Perangkat lunaknya dari Israel dan Prancis 

 

"Singapura tampaknya berfungsi sebagai pusat transit dengan perusahaan Singapura beroperasi sebagai perantara untuk pembeli militer Myanmar dan pemasok eksternal," ungkap laporan tersebut lagi secara khusus. Meskipun demikian, belum ada konfirmasi dari perusahaan atau negara yang disebutkan. Kudeta Myanmar sendiri terjadi Februari 2021. 

Ini melengserkan Aung San Suu Kyi dari kursi pemerintahan. Ribuan orang dilaporkan ditahan dan meregang nyawa. Hingga kinim tindakan keras masih terus dilakukan oleh junta militer ke kubu oposisi.

Posting Komentar